

BERITA45.COM, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan terus memperkuat ekosistem ekonomi syariah, melalui rangkaian Pekan Ekonomi Syariah (PES) 2025.
Salah satu agenda utama dalam rangkaian ini adalah Forum Ekonomi Syariah (FES), yang digelar di Gedung Perwakilan BI Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Senin (24/3/2025).
Kepala BI Sulsel, Rizky Ernadi Wimanda, menegaskan, BI berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, melalui berbagai inisiatif.
Sebelumnya, BI telah menggelar Syariah Fair yang mencakup berbagai kompetisi berbasis syariah, serta Workshop Pembiayaan Syariah yang diikuti lebih dari 150 pelaku usaha syariah.
Workshop ini berhasil mendorong realisasi pembiayaan hingga Rp4,8 miliar.
“Melalui Forum Ekonomi Syariah ini, kami tidak hanya membahas potensi dan tantangan ekonomi syariah, tetapi juga mengukuhkan serta melantik pengurus Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Sulsel, yang diharapkan dapat semakin memperkuat peran pesantren dalam ekonomi berbasis syariah,” ujar Rizky dalam sambutannya.
Rizky memaparkan, secara nasional, Indonesia memiliki sekitar 142 ribu industri halal, dengan total produk halal mencapai 16 juta.
Di Sulawesi Selatan, ekonomi syariah memiliki potensi besar, didukung oleh 9,4 juta penduduk muslim atau sekitar 90,5 persen dari total populasi.
Dari jumlah tersebut, 68,4 persen berada dalam usia produktif, menjadikan Sulsel sebagai salah satu motor penggerak industri halal di kawasan Indonesia Timur.
“Sulsel adalah gerbang Kawasan Indonesia Timur yang memasok kebutuhan makanan, minuman, dan pakaian ke Sulawesi, Maluku, dan Papua. Saat ini, terdapat sekitar 4.700 industri halal di Sulsel, dan hingga Februari 2025, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal telah menerbitkan sekitar 100 ribu sertifikat halal,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, pembiayaan syariah di Sulsel mengalami pertumbuhan pesat, mencapai 20 persen secara tahunan (year-on-year) pada 2024.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional yang sebesar 10 persen, serta lebih besar dari capaian Sulsel pada tahun sebelumnya yang hanya 13 persen.