BERITA45.COM, MAKASSAR - Kabar membanggakan datang dari SMP Tahfidz Mutiara Al Akbar, setelah salah satu siswi terbaiknya, Ananda Andi Hawa Fitria Ma’rifat, berhasil lolos seleksi sebagai delegasi Indonesia, dalam ajang bergengsi tingkat internasional, Asian World Model United Nations (AWMUN) ke-12, yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 17–20 Oktober 2025.
Ajang Asian World Model United Nations (AWMUN) merupakan forum simulasi sidang PBB, yang mempertemukan ribuan pelajar dan mahasiswa dari berbagai negara di Asia dan dunia.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan, serta diplomasi generasi muda dalam membahas isu-isu global yang relevan dengan dunia saat ini.
Lolosnya Andi Hawa Fitria Ma’rifat dalam seleksi ini, tentu menjadi kebanggaan besar bagi keluarga besar SMP Tahfidz Mutiara Al Akbar.
Ia terpilih setelah melalui proses seleksi ketat, yang meliputi penilaian kemampuan bahasa Inggris, wawasan global, serta keterampilan komunikasi dan argumentasi internasional.
Nur Ali Akbar, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMP Tahfidz Mutiara Al Akbar, dalam keterangannya, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini.
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas prestasi ananda Hawa. Ini membuktikan bahwa santri tahfidz tidak hanya unggul dalam bidang keagamaan, tetapi juga mampu berprestasi di tingkat internasional,” ujarnya.
Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh santri dan siswa, untuk terus mengasah kemampuan, memperluas wawasan, serta menunjukkan bahwa generasi Qur’ani juga dapat bersaing di kancah global dengan penuh kepercayaan diri dan integritas.
SMP Tahfidz Mutiara Al Akbar berkomitmen, untuk terus mendukung pengembangan potensi peserta didik di berbagai bidang, baik akademik, keagamaan, maupun kepemimpinan internasional.
Selamat kepada Ananda Andi Hawa Fitria Ma’rifat, semoga sukses dan dapat membawa nama baik sekolah, daerah, dan bangsa Indonesia di kancah dunia!
Asian World Model United Nations ke-12 akan menghadirkan lebih dari 2.000 peserta dari 60 negara, dan menjadi momentum penting bagi pelajar Indonesia, untuk memperkuat diplomasi budaya dan pendidikan di dunia internasional.